Saya kaget juga setelah melihat tayangan pembuatan film The Terminal yang dibintangi Tom Hanks dan disutradarai Steven Spielberg. Siapa yang tidak tahu Spielberg? Rajanya science fiction film yang mempunyai image sangat kuat sebagai sineas yang sangat akrab dengan teknologi. Saya sangat senang dengan film-filmnya, rasanya hampir semua film karya Spielberg sudah saya tonton. Nah, ternyata Spielberg tidak pernah mengedit film nya secara digital...! Tapi pakai cara manual yang dipakai sejak tahun awal fim seluloid ditemukan. Digunting, ditempel satu sama lain dengan selotip...
Walaupun agak sulit menerimanya, tapi karena pernyataan itu dibuat sendiri oleh Spielberg dan tayangan yang saya tonton itu memperlihatkan gambar nyata bagaimana cara editing zaman baheula itu, mau tidak mau saya percaya.
Why?
Katanya Spielberg sih dia lebih terbiasa dengan cara itu dan ingin dikenang dunia seperti para sineas besar zaman dulu yang mengedit dengan tangan juga. Agak aneh alasannya...
Tapi saya sendiri merasakan bahwa apabila kita tidak biasa, digital editing menggunakan komputer bisa sangat tidak nyaman. Scrolling kanan kiri dari timeline yang bisa panjang sekali, zoom in kemudian zoom out, dst. Melelahkan mata dan kita harus tetap fokus agar tidak kehilangan orientasi dan tersesat di tumpukan video kita yang berjam-jam didepan layar. Tapi saya lebih sulit lagi membayangkan orang melakukan editing manual dengan tumpukan gulungan pita seluloid dan pemutar film serta gunting dan selotip di meja kerja kita. Susah nggak ya?
Anyway, ternyata tidak semua teknologi dipakai dan mampu meyakinkan semua orang untuk menggunakannya.
No comments:
Post a Comment