Proyek yang kontroversial ini memang sangat ambisius. Tujuannya adalah membuat buku-buku seluruh dunia tersedia secara online. Bisa di search melalui Google Book Search. Harapannya, semua search bisa menghasilkan informasi lengkap mengenai setiap buku dan sebagian akan mengandung "snippets" atau beberapa kalimat dari buku tersebut yang sesuai dengan konteks pencarian. Jika buku tersebut sudah selesai masa berlaku copyright nya, kita dapat melihat dan bahkan mendownload seluruh isi buku. Kemudian di setiap hasil pencarian, akan ada link ke website dimana buku tersebut dapat dibeli dan perpustakaan dimana kita dapat meminjamnya. Gila...!
Kalau demikian, artinya bagi mahasiswa di tempat saya dimana buku-buku di perpustakaan kampusnya sebagian besar sudah dimakan rayap seperti di Universitas Mulawarman, akan memiliki perpustakaan kedua yang besarnya "tak terhingga". Tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa di lokasi-lokasi "terpencil" untuk tidak bisa berkembang karena alasan kurangnya referensi.
Rasanya memang hanya Google yang saat ini berada dalam posisi paling cocok untuk menjalankan proyek seperti ini. Secara teknologi, Google jauh unggul terutama di sisi search technology dan data mining. Secara finansial juga perusahaan ini sudah jadi super power. Kemudian, akan sangat sulit bagi perpustakaan seluruh dunia untuk menolak ajakan bergabung di network ini karena pasti juga akan bermanfaat bagi promosi mereka dan tingkat "keterlihatan" institusi mereka di dunia maya akan semakin tinggi.
Untuk proyek ini, bisa dilihat di http://books.google.com/googlebooks/library.html dimana akan terlihat juga semua perpustakaan, terutama milik universitas top dunia, yang telah ikut bergabung. Hingga saat ini tercatat sudah ada Harvard, Stanford, Oxford, Complutense of Madrid, University of California, University of Texas, University of Michigan dan juga University of Wisconsin - Madison.
Versi beta (atau percobaan) dari Google Book Search sudah bisa dipakai namun memang belum banyak. Tapi, "belum banyak" tersebut bisa dibilang sudah sangat banyak untuk ukuran kita orang Melayu. Kesulitan utama saat ini masih dari sisi peminjaman secara fisik. Dari hasil search, sebagian besar buku baru yang masih berlaku masa copyright nya, Google hanya akan menunjukkan dimana buku tersebut bisa dipinjam (kebanyakan di universitas top tadi), sehingga masih sulit bagi kita untuk meminjamnya secara fisik karena belum tergabungnya kita ke jaringan perpustakaan dunia. Ada beberapa buku yang mempunyai kutipan dari buku itu (biasanya Bab 1-2) yang bisa dibaca dan di download. Namun Google menyediakan option dibawah setiap search box untuk hanya mencari buku-buku yang sudah tersedia "full view". Tapi untuk full scale research, masih sulit untuk diandalkan.
Mudah-mudahan proses digitalisasi buku dunia ii bisa berjalan cepat sehingga bisa dimanfaatkan oleh kita orang-orang miskin buku ini.
No comments:
Post a Comment