Search This Blog

Hexatar - Make your own cartoon picture

03 September 2008

Google Ingin Menguasai Dunia Internet dengan Google Chrome

Masih ingat beberapa tahun lalu saat Microsoft Corp. dikejar-kejar pengadilan di berbagai penjuru dunia karena "menutup" OS (sistem operasi PC) Windows miliknya dari aplikasi lain? Windows dibuat sedemikian rupa sehingga PC pemiliknya seakan-akan hanya memiliki kesempatan memakai browser IE, hanya bisa pakai pemutar media Windows Media Player, dst. Windows dituduh "membatasi" pemilik PC untuk meng-install aplikasi lain seperti browser Netscape, Real Player, dst. Keluarlah berbagai keputusan otoritas ICT di berbagai negara untuk memaksa Microsoft membuka Windows nya dari tindakan-tindakan "curang" yang ditujukan untuk menguasai jutaan pengguna PC di seluruh dunia seperti itu.

Saat ini, tindakan "curang" semacam itu pelan-pelan mulai dilakukan oleh Google Inc., perusahaan swasta penguasa dunia Internet saat ini. Kekuasaan memang memabukkan, membuat siapapun yang berkuasa dan punya power untuk terus melanggengkan kekuasaannya. Setelah Google News, Gmail, Blogger, YouTube, Knol, Google Docs dan sederet inisiatif Goolge lainnya seperti Google Android di dunia ponsel, hari ini muncul ofensif baru mereka yang diberi nama Google Chrome. Baca tulisan-tulisan saya sebelum ini tentang Google dan rakusnya mereka mencoba menguasa Internet. Baca juga blog rekan saya Dedi Purwanto tentang Google Chrome.

Google Chrome adalah sebuah browser. Sama dengan Microsoft IE yang secara default tersedia di Windows XP atau Vista anda. Sama dengan Safari yang tersedia by default dalam Mac OS anda. Atau sama fungsinya dengan Mozilla Firefox yang saat ini merajai dunia browser. Lalu, apa pentingnya browser dan apa hubungannya dengan upaya menguasai Internet?

Browser adalah kendaraan utama para pengguna Internet yang sudah mencapai milyaran orang di dunia ini untuk masuk dan berinteraksi aktif di Internet. Hari begini, tidak peduli lagi anda pakai PC dengan OS apapun seperti Windows, Linux, Mac, atau bahkan browsing Internet dari ponsel, TV, dll. Yang mutlak anda perlukan saat hendak masuk berkendara di Internet adalah sebuah browser. Sebuah kendaraan yang akan mengantar anda kemanapun di pelosok Internet.

Nah, bayangkan bila kendaraan anda itu "dikendalikan" oleh pihak lain sehingga kecenderungan anda browsing di Internet juga "diarahkan" ke lokasi-lokasi tertentu. Anda mau search (mencari) sesuatu, tinggal ketik kata kuncinya di suatu kolom dalam browser anda, lalu browser akan langsung memberi "jawaban" tanpa perlu repot ber-navigasi kemana-mana lagi.

Anda ingin cek email, tidak perlu ketik alamat web (URL) lagi yang kadang-kadang banyak pengguna awam suka lupa dan tidak hapal. Klik langsung button kecil yang ada di browser anda bertuliskan "Email", lalu browser akan langsung mengarahkan pengguna ke layanan email tertentu. Mau baca berita, ada tombol News, mau upload foto ada tombol khusus, mau tulis blog tinggal pencet 1 button, mau buat dokumen teks atau spreadsheet langsung connect ke Internet, buka browser dan sudah tersedia semuanya tinggal di klik.

Nyaman sekali ya? Pengguna akan bisa dengan mudah melakukan kegiatan di Internet tanpa perlu direpotkan dengan aspek-aspek teknis yang ruwet.

Namun, seperti kasus Microsoft yang berusaha menguasai anda melalui PC anda, maka kecenderungan Google adalah persis sama yaitu dengan ingin menguasai anda melalui browser Internet anda.

Bayangkan ratusan juta pengguna Internet akan "terlena" menggunakan browser seperti itu dan semua kegiatan Internetnya diarahkan ke situs milik Google seperti Google Search, Google News, Gmail, Blogger, YouTube, Knol, Google Docs dan sederet layanan berbasis Internet milik Goolge lainnya.

Bisnis Internet adalah bisnis luar biasa besar dan terbukti telah mampu membuat banyak orang kreatif menjadi kaya raya (seperti Google Inc.). Dunia Internet adalah dunia baru yang memainkan peranan sangat penting tidak hanya bagi individu penggunanya, tapi sudah mempengaruhi semua aspek kehidupan.

Relakah diri kita "dikendalikan" oleh sebuah perusahaan swasta yang jelas-jelas berorientasi profit seperti Google. Ingat bahwa Google Inc. adalah perusahaan publik yang tiap saat dikejar para pemegang sahamnya untuk mencetak keuntungan sebanyak-banyaknya.

Dunia Internet adalah dunia dinamis yang akan terus memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat apapbila dijaga tetap dalam suasana persaingan yang seimbang dan fair. Ketika satu pihak menjadi terlalu kuat (seperti Microsoft saat jaya-jayanya Windows dulu), maka yang dirugikan akhirnya adalah masyarakat juga...

Jadi..., apakah saya akan menyarankan anda memboikot produk Google? sama seperti yang dilakukan jutaan pihak-pihak yang dirugikan Microsoft dengan memboikot berbagai produk Microsoft?

Rasanya tidak. Saya yakin itu bukanlah jalan terbaik. Kita lihat saja perkembangan... Saya yakin otoritas ICT di negera-negara besar seperti USA, Uni Eropa, Jepang dst akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjamin agar Internet tetap menjadi dunia yang imbang dan fair persaingannya.

Omnibox yang Mengerikan...

Satu lagi fakta menarik dari Google Chrome browser adalah adanya teknologi baru yang diberi nama Omnibox.

Omnibox adalah address bar (kolom alamat web) dibagian atas yang biasanya kita pakai untuk mengetikkan alamat web yang akan kita datangi. Di Firefox, address bar memiliki 1 fungsi saja yaitu untuk input alamat yang akan dituju, enter dan masuklah kita ke situs yang diketik.

Namun Omniox di Google Chrom memiliki 2 fungsi. Yang satu lagi adalah sebagai search bar (kolom untuk melakukan pencarian langsung menggunakan search engine). Jadi saat anda ketik alamat web tertentu, maka Chrom akan memberikan fasilitas "auto suggest" langsung berupa mirip drop down menu. Nah, kalau di Firefox, auto suggest hanya berfungsi menawarkan alamat-alamat yang sebelumnya pernah diakses, maka di Google Chrom auto suggest urutan teratas adalah "Search Google for...", baru kemudian deretan alamat web lain.

Jadi Omnibox menyatukan 2 bar yang kalau di Firefox terpisah. Cool? Tentu saja...

Namun ternyata, dari pernyataan resmi Google sendiri, Omnibox merekam semua yang anda ketik disana dan dikirimkan ke server Google untuk dikumpulkan. Bayangkan... apapun yang anda ketik disitu akan terekam di database Google lengkap dengan IP address dari mana anda mengakses. Jika anda sedang login menggunakan Google Account, maka data itu akan terintegrasi dengan segala data pribadi anda yang ada di Gmail, Blogger, Analytics, dan semuanya...!

Lebih parah lagi, Omnibox bahkan merekam semua yang anda ketik bahkan sebelum anda mengetukkan tombol ENTER. Gila...!

Jadi, Google berusaha menjadi perusahaan swasta yang memiliki data terbesar di dunia mengenai individu pengakses Internet dengan segala data perilaku dan tindak-tanduknya, lengkap dengan info lokasi orang tersebut berada...

Dengan data yang semakin lengkap dan mega raksasa itu, Google berencana untuk menjadi perusahaan terkaya di dunia dengan memanfaatkan segudang informasi (istilah segudang mungkin sudah tidak tepat lagi untuk menggambarkannya) yang mereka kumpulkan dari jutaan pengguna Internet yang sebagian besar tidak sadar sedang "dimata-matai".

Jadi, saat ini Google punya data pribadi saya, apa saja yang saya lakuka di Internet, kapan waktu yang tersibuk dan kapan tidak beraktifitas, siapa-siapa saja teman email saya, apa saja yang saya tulis dalam email saya, apa saja yang saya tulis di blog saya, siapa yang paling sering baca blog saya, artikel apa saja yang saya tulis. Google juga menyimpan file-file yang saya buat di Google Docs, Google tahu persis foto-foto pribadi saya yang saya simpan di Picasa. Google akan bisa mengatahui detail pergerakan saya kalau saya pakai ponsel berbasis Android (dengan GPS), tahu nomor mana saja yang saya sering call, isi SMS yang saya kirim dan terima...

Mengerikan ya? Hebatnya, Google bisa menjadi super kaya menjual data-data tersebut (dan memanfaatkannya untuk kepentingan bisnisnya).

21 comments:

Mas Hery said...

kayaknya bisa dipake untuk kepentingan kita juga ya,anggap begini,kalo kita memang fokus mau mengajar google sebagai pasar yang terbuka, maka menggunakan toolsnya google akan lebih terbantu untuk mengejarnya.

google memang jadi raja dunia maya saat ini, namun toh saat ini saya tetap menggunakan email dari yahoo misalnya disamping gmail,atau juga YM daripada Gtalk.

Lebih banyak pilihan, malah makin baik untuk dipilah pilah sesuai kebutuhan.

Web Admin said...

ya, bagi pengguna seperti kita, ada baiknya tetap selalu "membuka diri" menggunakan produk yg variatif. jangan kemudian jadi google minded atau microsoft minded.

banyak sekali produk google yg lebih jelek dibanding pesaingnya. chrome yg saya coba bbrp jam ini ternyata bikin crash xp saya bbrp kali :-) begitu juga utk produk lainnya.

Anonymous said...

Sampai sekarang kita belum tahu apakah ini strategi google untuk menjaring user atau tidak. Karena Chrome sendiri masih open source. Source aslinya bisa di download gratis di website Google, dan bisa dikembangkan oleh siapa saja. Tapi saya berharap Google masih berkompetisi secara fair, mengingat sampai saat ini image Google masih terlihat baik di masyarakat luas, tidak seperti Microsoft.

Anonymous said...

Sudut pandang yang sangat menarik.

Mengenai usaha-usaha yang dilakukan google untuk menjadi 'raja' di jagad dunia maya, saya rasa bisa dimaklumi sebagai bentuk persaingan bisnis. Justru sebagai user dituntut kecermatan kita untuk berinteraksi dalam batas-batas yang semestinya.

Saya pribadi (dan mungkin jutaan user lainnya) terus terang saat ini belum 'addicted to' produk-produk nya google dalam taraf yang 'hebat'. Saya masih menggunakan aplikasi-aplikasi non google lainnya dan so far masih nyaman-nyaman saja.

Justru dengan adanya beragam tawaran, akan semakin menarik.

Thx ya, tulisannya bagus...

Anonymous said...

Saya agak telat satu hari memakai browser teranyar yang sedang menarik perhatian dunia ini. Dirilis tanggal 2 September kemarin, saya baru mengunduh dan meng-install-nya sehari setelah itu. Cukup menarik sekali untuk melihat software yang masih versi beta ini sudah mampu mendukung berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia, walaupun masih terasa aneh dan konyol (bayangkan saja, ada sesuatu yang diberi nama 'Di bawah terpal' !!!).

Sepintas pada visual, ini adalah browser dengan tampilan yang sangat minimalis dan menawan. Saya nyaris tidak bisa melihat tombol atau gambar apapun yang terserak di interface / antarmuka-nya yang berwarna biru langit tersebut. Sepertinya Google benar-benar serius dengan komitmen mereka untuk memberikan keunggulan dalam kecepatan dan ketepatgunaan. Saya sedikit perlu penyesuaian ketika melihat tampilan tab yang agak nyeleneh dibanding dengan browser lainnya, tapi dalam lima belas menit saya sudah jatuh cinta dengan tampilan Google Chrome.

Sayangnya keunggulan penampilan tersebut masih belum dibarengi dengan kelengkapan fungsi yang memadai. Misalnya saja pada engine blog wordpress saya, http://hitmansystem.com/blog , tidak bisa menampilkan visual rich-text editor. Yang dimunculkan adalah box teks yang perlu di-edit secara html manual atau copy-paste dari dreamweaver atau software sejenisnya.

Saya pikir, Chrome sangat memerlukan kekuatan komunitasnya untuk menciptakan plugins yang membuat para peselancar dunia maya menjadi kasmaran berat dengannya. Seharusnya tidak perlu waktu lama untuk mereka mulai mengembangkan plugins itu atau istilah mereka 'gears' tersebut, tapi saya juga tidak terlalu yakin Chrome akan mengantisipasi banyak gears karena tujuan utama mereka adalah keringanan dan kecepatan.

Selama ini saya adalah pengguna browser Maxthon yang menurut saya pribadi sangat memuaskan dari segi keringanan, kecepatan, dan keluasan fungsi. Bergantian dengannya, saya juga masih memakai Firefox untuk keperluan mengakses situs yang kaya akan AJAX dan fungsi-fungsi skrip dinamis lainnya (seperti Facebook, Google Reader, atau Meebo) karena di Maxthon hal tersebut masih kurang terakomodasi dengan baik selain perlu loading yang lama. Kehadiran Chrome sepertinya yang serba cekatan menangani skrip sepertinya merupakan penyatuan yang sempurna dari Maxthon dan Firefox. Terbukti saya yang sekarang sudah uninstall Firefox, tertinggal Chrome sebagai default browser yang disusul oleh Maxthon sebagai alternatif yang sampai sekarang masih sulit saya tinggalkan. Perlu waktu yang lama bagi saya dahulu untuk memutuskan pindah dari Firefox ke Maxthon. Ketika saya melihat Chrome, hanya perlu waktu beberapa jam saja.

Sekalipun demikian, Chrome sepertinya tidak begitu dianjurkan untuk mereka yang menggunakan internet dengan bandwidth terbatas karena sampai saat ini tidak bisa memblok atau menonaktifkan gambar-gambar yang biasanya menyedot resource bandwidth. Akibatnya, berselancar dengan Chrome akan menghabiskan biasa yang cukup besar. Situs-situs populer di Indonesia seperti Detik.com, Kaskus.us, HitmanSystem.com, Okezone.com, ataupun manca negara seperti MSN.com dan BoingBoing.net memiliki begitu banyak materi gambar yang akan terasa merampok peselancar yang menggunakan dengan limited bandwidth.

Bagi saya, ada dua fitur yang paling menarik dari Chrome. Yang pertama adalah Incognito Window. Ini adalah ide mungil yang cukup cerdas; saya sangat terkejut Google mengantisipasi kebutuhan ini dengan serius, sampai-sampai dimunculkan sebagai mekanik tersendiri dalam browser mereka. Fitur kedua adalah Omnibox yang membuat segala sesuatunya lebih singkat dan lancar. Jenius!

Google telah menyewa seorang komikus untuk mengerjakan komik pendek yang bisa dibaca di sini. Saya adalah penggemar Scott McCloud lewat karyanya Understanding Comics, jadi saya memiliki harapan yang tinggi untuk hasil kerjasamanya dengan Google ini. Sayang sekali, komik Chrome tidak berhasil memuaskan harapan tersebut, karena penyampaiannya yang masih terasa kaku, prematur dan tidak serius. Anyways, pengguna Chrome, atau malah pencinta Chrome, rasanya akan tetap menikmati karya tersebut sebagai tutorial mekanik dari masa depan sebuah browser.

Anonymous said...

terlalu berlebihan asumsinya...

Web Admin said...

bbrp teman juga bilang saya paranoid dg google... lah wong selama ini aman2 aja kok... :-)

tentu saja tulisan ini menggambarkan suatu kekuatiran di masa depan. saat ini google sedang mengatur langkah dan strategi. ada baiknya kita berhati2 dan tidak terlalu over ngefans dg 1 produk tertentu...

Web Admin said...

utk lex de praxis, trm kash banyak atas resensi nya yg luar biasa bagus, sangat membantu...

Anonymous said...

Lama-lama Google berbahaya juga ya.
ayo anak Indonesia, jadilah negara yang bisa maju.

masak kita jadi konsumen saja
dan jadi barang makanan orang lain.

Anonymous said...

Mmm.. hanya ingin mengutarakan pendapat pribadi saya. Mungkin itu pendapat Anda.

Saya 100% ga setuju dengan Anda, dengan memposting ini Anda seolah-olah mencerca Google yang rakus.

Aneh banget si, toh barang dia semua gratis koq, lu mo pake ok, ga mo ya udah, koq dibilang 'monopoli'? Yang nyuruh pake barang2 google sapa? Saya tanya pada semua, bila Anda ingin mencari artikel, ato apa aja. Website apa yang Anda kunjungi? Search Engine apa yang paling Anda suka? Google.com kannn?????!!!

C'mon Mannn... Don't give it a damn, kalo Indonesia mo maju, jangan 'belagu' deh, kita masi kecil, at least kita numpang 'freeware' mereka dulu, tar kita baru pelajari 'rahasia' mereka, baru bisa menjadi no.1. Tanpa google, BLOG ANDA TIDAK ADA!!!

Mengenai semua aktivitas kita direkam, bisa baca ga si? pas mo instal kan ada pilihan kita mo send user statistic and crash log ke mereka ato nggak, kita bisa memilih 'uncheck' pilihan itu. Toh, user statistic kan membantu mereka mengembangkan software ini juga, kira2 ada kombinasi 'keystroke' apa yang membuat chrome hang. Kalo ga ada kita, kapan ada FINAL RELEASE-nya????? kalo disupport banyak orang kan pasti lebih cepet mereka kerjanya.

I like google, and as long as i like it. G fine2 aja, tidak merasa dibajak, justru saya pake google untuk bajak mp3. Saya sama sekali ga 'dimonopoli' ma mereka. IM juga pake YM, and MSN. GoogleTalk? no...

"Google Ingin Menguasai Dunia Internet dengan Google Chrome" ----
Anda sudah menuduh semua pengguna Google Chrome dikuasai Google. Seolah-olah orang yang menggunakan Google Chrome adalah orang yang ingin dikuasai olehnya.

Saya merasa 'tersinggung'.

Pendiri Google adalah anak yang kreatif , Larry Page dan Sergey Brin juga mengandalkan tekad dan kejeniusan mereka dalam TI.

Oke,
ini hanya pendapat saya.
Saya hanya tidak ingin orang2 yang berkunjung ke 'halaman' ini jadi membenci google.

It's naive..

Anonymous said...

@Willy-KL

Sepertinya Anda tidak mengerti duduk permasalahnya, yang dibahas disini bukan hanya perspektif user, tapi juga industri :

"Saya 100% ga setuju dengan Anda, dengan memposting ini Anda seolah-olah mencerca Google yang rakus."
Baca dulu dengan seksama, pelajari dulu kisah-kisah perusahaan IT lainnya sebelum berkomentar. Disini tidak ada yang mencerca Google, ini adalah pandangan kedepan tentang bagaimana Google akan menjalankan bisnisnya.

"Aneh banget si, toh barang dia semua gratis koq, lu mo pake ok, ga mo ya udah, koq dibilang 'monopoli'? Yang nyuruh pake barang2 google sapa? Saya tanya pada semua..."
Chrome gratis, IE gratis, Firefox gratis, Opera gratis, hampir semua browser gratis. Tapi disini yang jadi persaingan adalah kualitas. Kebanyakan dari kita memakai barang karena kualitasnya, dan Chrome punya potensi kualitas yang bagus kedepan. Nantinya monopoli akan terjadi sendiri, contoh IE yang merestriksikan format windows media player, sehingga mau tidak mau web developer harus menyediakan format windows media player (dan harus pakai windows). Google pun bisa jadi nanti begitu, tidak percaya? lihat saja sekarang Google sudah membuat OS mobile Android. dan Chrome ada versi Androidnya, ini salah satu bukti cara menarik user untuk memakai Chrome dan Android (dan membeli ponsel Android).

"C'mon Mannn...dst."
Memang kita numpang gratisan dari mereka, tapi persaingan terjadi di belakang, dengan layanan2 gratis berkualitas dari google, secara tidak langsung membunuh layanan dari perusahaan lainnya. Google yang dapat profit dari iklan pun akan semakin gemuk gara-gara ini. Sebagai user tentu tidak ada masalah karena kita diberi layanan gratis yang berkualitas, tapi ini membunuh persaingan. Got the point, kid?.

"Mengenai semua aktivitas kita direkam, bisa baca ga si?... dst.."
Yang dijelaskan adalah user privacy, bukan application activity log. User statistic dan crashlog tidak ada hubungannya dengan teknologi omnibox yang merekam aktifitas (privasi), coba Anda baca lagi dokumentasi Google Chrome. Atau kalau Anda penasaran, silahkan download source code Chrome (Chromium) yang tersedia di website resminya. Lalu lihat code omniboxnya. Karena saya sendiri sudah buka codenya dan melakukan kompilasi ulang.

"I like google, and as long as i like it. G fine2 aja, tidak merasa dibajak,..."
Seperti yang saya bilang, sepertinya Anda tidak mengerti duduk permasalahannya.. Ini adalah pandangan kedepan (dari sisi user dan industri). Semua sistem terintegrasi milik Google nantinya bisa membuat kita "terpaksa" pindah dari layanan yang kita pakai sekarang, contoh Chrome yang terintegrasi dengan Google Search, Android yang terintegrasi dengan Chrome, hasilnya Android+Chrome+Google Search (belum terhitung layanan lain). Ini yang membuat kita memakai layanan2 google, tapi disisi lain, menutup persaingan. Paham?

"Anda sudah menuduh semua pengguna Google Chrome dikuasai Google. .. dst"
Ya, memang google telah menguasai usernya. Menguasai dengan menggunakan kualitas. Contohnya Google Search, kalau Anda tidak mau dibilang dikuasai oleh Google Search, cobalah mulai detik ini jangan gunakan Google Search, pakai saja Live Search, Yahoo, Dogpile, atau yang lain. Chrome membuat usernya adiktif dengan semua fasilitas terintegrasi (Google Search, Gmail, dst). Sehingga usernya tidak mau pindah ke layanan lain. Ini yang disebut menguasai.

"Pendiri Google adalah anak yang kreatif , Larry Page dan Sergey Brin juga.. dst"
Betul, tapi mereka juga punya 15 ribu karyawan yang harus dibayar, mustahil mereka tidak memikirkan bagaimana cara menggali profit. Salah satunya ya dengan merangkul user sebanyak mungkin, prakteknya adalah dengan membuat berbagai layanan terintegrasi satu dengan lainnya. Semakin luasnya layanan Google, semakin menutup persaingan (terutama untuk start-up company), karena Google menyediakan layanan gratis dan berkualitas.

"Oke, ini hanya pendapat saya...dst"
Nggak masalah, semua bebas berpendapat. Disini nggak ada yang membenci Google, yang dibahas adalah apa yang kira-kira dilakukan perusahaan tersebut kalau dilihat dari gerakan-gerakannya sekarang. Google sudah bikin search engine, OS (Android), browser, IM, Google Earth/Moon/Sky, Feed Reader, Blog, membeli YouTube, dsb. Dan semuanya terintegrasi satu dengan lainnya. Tinggal menunggu waktu saja untuk secara tidak langsung "memaksa" user memakai semua layanan tersebut. Karena apa mau dikata, semua layanan tersebut berkualitas, tapi disisi lain, Google bisa dengan mudah mendepak pesaingnya, dan mengatur user sesuka mereka, karena user tidak punya pilihan lain (tidak ada layanan sebaik Google).

Singkatnya, tinggal tunggu waktu sebelum Google benar-benar menguasai internet. Satu persatu teman-teman kita sudah mulai memakai Gmail, maka kita pun ikut pindah ke Gmail (dan GTalk). Begitu juga Chrome dan layanan lainnya. Akan ada saatnya nanti dimana semua layanan utama yang kita pakai (OS, Browser, Email, Blog, Feed Reader, dsb) adalah milik Google. Dan perusahaan lain tidak bisa bernafas bebas.

Anda mungkin dewasa, tapi melihat dari tulisan Anda, saya tidak yakin Anda punya pengetahuan luas. trims. Btw saya bukan yang punya blog, tapi saya paham apa yang dibahas, saya mengikuti pergerakan perusahaan web service sudah bertahun-tahun. Dan langkah-langkah Google ini persis seperti ekspansi yang dilakukan perusahaan lainnya.

Web Admin said...

tq banget atas berbagai tanggapan yang sangat berkualitas dan bermanfaat... pasti ada plus dan minus nya dari pendapat saya.

for jopl: trm kasih utk ikut memberikan masukan yang sangat positif...

saya hanya mengajak untuk lebih aware saja... bhw bahasanya terlihat mencerca... ya mohon maaf.

Anonymous said...

@jopl..
"Anda mungkin dewasa, tapi melihat dari tulisan Anda, saya tidak yakin Anda punya pengetahuan luas."

- I like it - ^ ^, sama-sama.

@blog owner.
Saya hanya menyayangkan google yang user friendly, memiliki 'side-effect in long term'.

Anonymous said...

Aku sih setuju aja google dengan google chrome lagian untuk kemajuan kenapa tidak.
komentarnya seru seru, hampir mengalahkan serunya postingannya, hmmm yang begini yang asyk.

Anonymous said...

@Andi Sukri

hahahhaha..
maksud lu apa Mas??
jujur, g si emang suka segala aplikasi google, makanya pengen comment disini..
hueuheuehuehue..

Anonymous said...

http://www.detikinet.com/read/2008/09/09/164422/1003169/398/satelit-google-siap-rekam-bumi

-- dugaan anda makin kuat mas Adri --

^ ^

Anonymous said...

@willy-kl: tks infonya, merekam bumi? gelo... trus disiapin gratis buat pengakses google? curiga juga ya... kok ada perusahaan swasta mau2nya nyediakan servis gratis tis gitu...

Anonymous said...

@anonymous
Wah, itu jg saya ga tahu. Tapi sepertinya memang mencurigakan. hehehehee..

Anonymous said...

ah, teori ....

"talk is cheap, show me the code" - linus torvald

Protes teruss, tp tetep aja produknya dipake.
Google ga maksa kok utk pake produknya,

lagipula makin banyak pilihan dan inovasi justru makin menghindarkan monopoli.
Coba di bayangkan kalo mozilla, opera atau google skr ga ngembangin browsernya...
wah ga bakalan ada tuh IE 7 ato IE 8...
Browser dan inet kan (dulu) di anggep sepele ama microsoft. bahkan developer nya pindah ngerjain projek yang lain setelah IE 6 (web dev enemy number one).

Jadi ya kesimpulannya mbo ya terima kasih di kasih gratis (opensource pula) malah berita bagus nya kalaupun ga mau pake chrome, browser yang lain yaitu opera, firefox dan IE pasti akan di kembangkan jadi lebih baik oleh masing2 developernya karena persaingan ini...
yang telah di mulai sekarang oleh mozilla yang akan rilis firefox 3.1 dengan javascript engine (yang katanya) lebih cepet dari v8 nya chrome.

Dan akhirnya kalau semua user sudah menggunakan browser yang canggih sesuai standar maka itu adalah surga bagi para web developer ... amiienn..

jemiro said...

secara realita, kita tidak dapat bilang hal itu curang jika kita sebagai user yang merasa diuntungkan, saya suka dengan performan google chrom, btw rencananya akan ada system operasi baru besutan google, kita tunggu saja, apakah kasus akan sama seperti microsoft :)

arisyi ihsan said...

tapi emang kita akui google emang udah menguasai internet di dunia ini,,y kan??

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...