Dengan 40% pangsa pasar ponsel dunia, Nokia tetap yang terbesar. Namun dengan persaingan yang semakin sengit di pasar ponsel, maka Nokia harus bekerja luar biasa keras untuk menjaga keunggulannya. Dengan pasar Amerika Serikat dan Jepang yang belum bisa dikuasai sma sekali, Nokia harus selalu muncul dengan terobosan yang mampu mempertahankan kepercayaan pasar terhadap produknya. Ada 2 keajdian kerjasama bisnis yang menarik perhatian saya di beberapa bulan terakhir yang berkenaan dengan keaktifan Nokia yang "diatas normal".
Nokia-Microsoft
Yang pertama adalah kerjasama Nokia dan Microsoft. Dalam pakta ini, Microsoft akan membuat aplikasi pendukung di handset Nokia agar bisa terintegrasi lebih baik dengan Microsoft Office. Sesuatu yang selama ini tidak dilakukan Microsoft karena mereka ingin membatasi integrasi penuh dengan Microsoft Office hanya pada ponsel cerdas berbasis Windows Mobile. Nokia sendiri memiliki banyak aplikasi pihak ketiga yang bisa terintegrasi dengan Office, diantaranya yang paling terkenal adalah QuickOffice yang berbasis Symbian. Namun seperti juga Oppen Office di desktop, integrasi yang ada tidaklah integrasi "resmi", dan cenderung masih menyisakan banyak bug atau error.
Kalau sampai Nokia bisa membujuk Microsoft untuk bekerjasama, ini bisa menjadi pendorong yang signifikan untuk membantu penetrasi Nokia ke pasar ponsel cerdas (smartphones) yang saat ini justru dikuasasi oleh Apple iPhone dan RIM BlackBerry. Faktor integrasi dengan Office bisa jadi faktor yang sangat "menjual" terutama di pasar Amerika Serikat dan Eropa.
Nokia-Facebook
Yang paling baru saat tulisan ini dibuat adalah pakta antara Nokia dengan Facebook. Facebook sebagai raja social network dengan 200 juta pengguna aktif di seluruh dunia memang telah memiliki banyak kerjasama dengan barbagai produsen ponsel. Yang paling terkenal adalah dengan BlackBerry dan menyusul aplikasi di iPhone. Lagi-lagi Nokia tampaknya terlena dengan kepemimpinannya dan luput menyadari kecenderungan gerak pasar. BlackBerry ternyata di beberapa region pasar berhasil menarik konsumen dengan aplikasi terintegrasi ke Facebook yang resmi. Sementara Nokia lebih banyak mengandalkan pada aplikasi bebas pihak ketiga yang tidak bisa "dikontrol".
Tampaknya Nokia sadar akan hal ini dan akhirnya melakukan kerjasama dengan Facebook langsung secara resmi. Kerjasama ini akan melibatkan Nokia Ovi, situs layanan lengkap Nokia yang baru diluncurkan. Ovi sendiri adalah gerakan strategis Nokia untuk melawan dan mengantisipasi banyak hal. Mereka kaget dengan kepopuleran iPhone Market Place, mereka tidak sadar dengan kekuatan push email dari BlackBerry dan semakin banyaknya orang menggunakan email dari ponsel melalui Gmail dan Yahoo! Mail. Maka dibuatlah Ovi.
Dalam kerjasama dengan Facebook, Nokia juga pasti memperhitungkan bahwa 30 juta pengguna aktif Facebook adalah pengguna yang menggunakan ponsel. Dengan kecenderungan angka ini yang terus naik, maka Noki "harus" masuk ke mobile social network. Jalan sendiri? Terlalu panjang jalan yang harus ditempuh. Salah satu jaan terpendek adalah dengan kerjasama dengan "jagonya".
Pakta baru ini katanya akan mengintegrasikan update status Facebook dengan home screen Ovi. Saya sendiri sudah mencoba Ovi dan tampaknya memang menjanjikan banyak hal positif, tapi dengan catatan Nokia menggarapnya serius dan cermat mengantisipasi kecenderungan pasar.
Nokia announced it will collaborate with social networking giant Facebook to introduce lifecasting with Ovi, enabling users to publish their location and status updates directly to their Facebook account from the homescreen of their mobile device. (Press release resmi dari Nokia).
Nokia Baru yang Makin Aktif
Melihat gerakan Nokia yang begitu agresif akhir-akhir ini, maka kita bisa berharap bahwa mereka akan bisa terus maju dan menjadi pimpinan pasar yang inovatif. Itu semua juga akan membantu kita semua dalam menyelesaikan pekerjaan kita lebif cepat dan produktif.
1 comment:
Nokia is the best.. Hidup NOKIA..
Post a Comment