Saya suka prihatin melihat keadaan saat ini dimana pembajakan karya intelektual bisa dilakukan dengan sangat mudah dan massal. Seperti tulisan saya sebelumnya tentang Harry Potter yang file buku bajakannya bisa diperoleh dengan mudah di Internet. Tapi kalau itu karya orang luar negeri yang memang sudah kaya raya, yah... sudahlah... Tapi kalau itu karya bangsa sendiri, rasanya tidak tega juga.
Perlu keberanian untuk menerbitkan karya cipta di Indonesia karena bahkan pemerintahnya sendiri tidak menghargainya. Bukti? CD, VCD bajakan karya cipta lagu, film bisa dengan mudah dijajakkan dimanapun di negeri ini tanpa ada "larangan" sedikitpun, tidak ada yang serius memberantasnya. Sampai kapanpun, bangsa ini tidak akan pernah maju kalau hal yang satu ini tidak diseriusi.
Fenomena yang terakhir adalah novel yang kemudian disusul film (dan lagu tema) berjudul Ayat-Ayat Cinta yang sangat populer disini. File digital bajakannya? Cari saja sendiri... sudah bertebaran dimana-mana... Untuk membuktikannya, saya juga ikut mendownload file novelnya, sebuah file PDF berukuran 1 MB yang dibuat dari file MS Word. Saya buka, isinya bersih sekali, isinya 314 halaman. Uniknya, file ini berukuran kertas A4, lengkap dengan footnote segala.
Yang saya heran, ini file dibajak menggunakan apa? Scan dari buku? Kemudian diconvert ke Word, dirapikan lagi menggunakan MS Word? Kemudian dijadikan PDF menggunakan aplikasi PDF Maker for Word 7.0? Kemudian diupload ke aplikasi online sharing file. Kalau ya, artinya pembajak ini serius sekali... Kenapa? Karena kecintaannya pada buku ini? Atau karena kecintaannya pada hobi membajaknya? Atau karena semangat "syiar agama Islam"nya?
Atau bisa pula file ini palsu. Tapi saya belum bisa membuktikannya karena saya belum pernah baca buku ini dan tidak memiliki buku aslinya. Jika anda ingin membantu saya, silahkan... nanti saya beri filenya untuk dinilai apakah ini file asli atau "as-pal".
Beberapa hari lalu, seorang teman bilang bahwa dia telah download dari Internet file movie DVD dari film Ayat-Ayat Cinta yang saat ini sedang premiere di bioskop-bioskop. "Filmnya bersih pak..., bukan bajakan biasa." Demikian yang dia katakan ke saya :-) "OK lah, nanti copy kan buat saya ya..."
Huahhhh... Mau dibawa kemana hidup ini?
Update:
Setelah membaca file novel yang saya download dari Internet, saya berpendapat bahwa file tersebut palsu. Saya belum sempat membandingkannya dengan buku asli, namun kalau melihat cukup banyak spelling error dan kaidah-kaidah pengetikan bahasa Indonesia yang salah, maka saya yakin file itu belum lolos editing tahap akhir oleh penerbitnya. Tapi membaca ceritanya secara keseluruhan, saya yakin bahwa ceritanya asli. Jadi, kesimpulan saya, file ini adalah file "mentah" yang "asli" yang masih belum diperiksa oleh editor atau "proof reader". Atau bahkan bisa jadi file asli yang diketik langsung oleh penulisnya dan dikirim ke penerbit.
Pertanyaannya, kok bisa lolos ke publik?
Melihat properti file tersebut, masih tersisa beberapa identidas yang sangat minim, yang lain tidak tersedia. Title: Putri Ghaib (mungkin ini judul awal yang diajukan pengarangnya sebelum diganti yang lebih komersial oleh penerbitnya, I don't know). Author: Habib (hmmm... ini kan nama pendek penulisnya ya?). Biasanya author dalam properti jarang dirubah oleh pembuatnya, lebih banyak karena orang jarang memperhatikan fitur ini. Author akan otomatis terisi nama komputer atau username dari PC yang dipakai pada saat save file pertama kali. Jadi, saya punya keyakinan bahwa file ini adalah file "asli" yang di-save dari komputer milik seseorang bernama "Habib" pada tanggal 12-02-2006 pada pukul 11:50:52.
Siapa yang membocorkan? Kalau benar ini adalah asli, maka jelas yang membocorkan adalah "orang dalam" sendiri. Jangan kaget, sudah sangat sering terjadi dimana film-film, buku-buku top yang lolos beredar di Internet adalah file-file yang memang dibocorkan oleh tim internal sendiri. Entah disengaja atau tidak, tapi kecil kemungkinan orang luar yang melakukan.
Sementara itu dulu, untuk film bajakannya, akan saya susulkan review saya segera...
Update:
Saya baru cek film bajakannya, ternyata dalam bentuk file RealPlayer. Ini file resolusi kecil yang diciptakan untuk streaming melalui Internet, jadi tidak bisa dikatakan memadai untuk ditonton nyaman seperti VCD atau DVD. Ternyata file bajakan ini juga diambil oleh pembajaknya menggunakan handycam langsung ke layar sehingga kualitas suara dan gambarnya sangat jelek. Belum lagi ada text tanggal dan jam pengambilan.
Yang versi lain adalah versi file berextension AVI yang lebih tinggi resolusinya, tapi sewaktu proses encoding tampaknya ada masalah sehingga film tidak bisa dilihat smooth, tetapi ada beberapa bagian yang "patah-patah". Inipun artinya tidak layak tonton.
Satu versi lagi adalah versi yang di upload di YouTube.com. Namun karena YouTube hanya menerima film maksimal berdurasi 10 menit, maka yang saya temukan adalah film Ayat-Ayat Cinta terpaksa dipotong menjadi banyak. Tadi malam saya lihat ada yang versi potongan ke-13 segala. Pasti tidak nyaman dinikmati. Dijamin orang-orang yang benar-benar ingin nonton akan pergi ke bioskop atau menunggu DVD aslinya muncul nanti.
Yang menarik, pihak pelindung hak cipta di Indonesia (pemerintah, pemilik hak cipta, dan aktivis pembela hak cipta nusantara) tidak ada yang bergerak untuk melindungi karya-karya cipta bangsa ini dari aksi pembajakan seperti ini. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah melaporkan tindakan sharing file online bajakan seperti ini sehingga file-file tersebut dihapus dari server publik dan pihak yang mendistribusikannya di-ban. Lihat Harry Potter misalnya, silahkan cari file bajakannya, sulit...! Di situs-situs seperti YouTube, file-file seperti itu langsung dihapus begitu muncul. Kebanyakan laporan justru datang dari para aktivis dan pemilik hak cipta sendiri. In contrast, lihat file e-book PDF Ayat-Ayat Cinta yang saya dapat, ternyata sudah di upload bertahun lalu dan tidak ada yang melaporkannya sebagai "abuse", ya... didiamkan saja oleh mereka (penyedia jasa server file sharing)...
Nasib kita...
Update:
Untuk info sementara bagi yang penasaran, silahkan lihat di 4shared.com dan aiddu.com dimana file PDF bajakan Ayat-Ayat Cinta telah di upload tahun 2007 dan masih nongkrong disana tanpa ada yang nge-flag. Buktikan sendiri di:
http://www.4shared.com/file/31202712/6c99a14a/Novel_Ayat_Ayat_Cinta.html
atau disini:
http://www.ziddu.com/downloadlink.php?uid=ba%2BemJiqZ6%2BanZmltayZlJyiZ66WlJar7
7 comments:
wah... ada mbajakannya ya... paling tops emang para pembajak.. film belum kelar diedit aja udah dipublish... :-)
mustinya insan film/musik indonesia lebih agresif. lagu dr luar jarang bisa bertahan lama di file sharing internet, sebentar langsung diberangus. file dr indonesia bisa bertahan bertahun2 tanpa ada yg report sbg copyright abuse.
Fyi edisi pertama novel ini terbit thn 2001. Jadi kalo kalo tgl save as file tsb 12-2-2006 berarti ada rentang wkt 5 thn. Yg lbh parah lagi pembajakan filmnya, krn sblm ditayangkan di bioskop tgl 28-2-2008 malah sdh beredar di internet.
artinya mungkin... dibocorkan versi ini pada saat sdh lewat masa booming nya... maybe...
kalo filmnya sih emang iya. dr info yg saya dpt, artinya sebelum tayang ada yg dapat file asli dr mixing studio mungkin? atau orang lembaga sensor yg iseng bawa handycam. saya dengar yg beredar di kaki5 itu vcd hasil handycam, sangat buruk kualitasnya.
Sorry ralat. Stlh aku cek ulang di novelnya ternyata cetakan pertamanya bkn thn 2001 tapi bln Des 2004. Berarti rentang wktnya sekitar 1,5 thn dari keluarnya versi ebook bajakan. Sampai saat ini novel AAC msh banyak dicari org & menurut sebuah media sdh terjual sebanyak 350 ribu exp (sdh cetakan ke-37).
aq dah punya dvd na. sapa yg mau pesan?
kontak aq di zamika89@gmail.com
daerah solo ada diskon khusus deh.
zamikaze.blogspot.com
untuk ebook itu bukan diketik ulang atau salah ketik itu saya yakin di scan lau di save pd word atau pdf tapi tidak di edit lagi, karena jika itdak diedit pasti ada kekkeliruan interpretasi dari software scanner.
utk film ada yang memang dikeluarin dari versi asli yang belum diedit.
[url]net-biz.890m.com[/url]
by: alfayath
Post a Comment